Selasa, 19 Juli 2016

Janin Aktif Dalam Kandungan

Janin Aktif Dalam Kandungan
Apakah bunda merasa kalau si kecil kerap menendang-nendangkan kakinya, atau bahkan janin aktif bergerak di dalam perut. Pastinya hal tersebut akan menjadi satu momen yang paling membahagiakan bagi bunda juga suami, bukan? Hanya saja, terkadang ada beberapa diantaranya orang tua yang merasa panik dan khawatir ketika janin yang ada di dalam kandungan bergerak terlalu aktif, karena kabarnya kelak janin yang di lahirkan akan menjadi anak yang hiperaktif. Apakah ungkapan tersebut benar?

Dr Hari Nugroho SpOG menjelaskan, bahwa sampai saat ini tidak ada consensus juga penelitian yang menunjukkan bahwa adanya batasan antara janin bergerak aktif serta janin yang bergerak sangat aktif, sehingga tidak ada penelitian yang berhasil menunjukkan bahwa pergerakan janin yang aktif akan berdampak kepada bayi yang nantinya lahir menjadi anak yang hiperaktif. Berdasarkan ungkapan dari dokter yang memang berperaktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini menjelaskan, bahwa perbedaan biologis antar yang terjadi pada setiap ibu hamil bisa mengakibatkan sulitnya di lakukan perhitungan nilai normal jumlah gerakan bayi. Namun walaupun seperti itu, beliau juga mengungkapkan bahwa ada batasan antara janin yang bergerak dengan normal atau justru janin mengalami penurunan pergerakan, dan ketika janin bergerak, bisa saja janin tengah mengalami perkembangan janin. Gerakan janin bisa dikatakan normal jika:

1.       Dirasakan minimal 10 gerakan dalam 12 jam
2.      Dirasakan minimal 10 gerakan dalam 2 jam ketika bunda beristirahat serta benar-benar terfokuskan untuk menghitung gerakan janin sampai gerakan terkecil yang dilakukannya.
3.      Dirasakan minimal 4 gerakan dalam 1 jam ketika ibu hamil beristirahat dan benar-benar fokus menghitung sampai gerakan terkecil yang di lakukan si kecil.
4.      Dirasakan minimal 10 gerakan dalam 25 menit pada usia kehamilan 22-36 minggu atau minimal 10 gerakan dalam 35 menit pada kehamilan diatas 37 minggu.



Dr Hari menjelaskan, “gerakan janin sangat aktif bila lingkungan sekitarnya terlalu gaduh misalnya saat ibu makan. Hal ini terjadi kemungkinan karena janin tersebut bangun karena suara pergerakan usus akibat adanya makanan yang masuk ke dalam usus ibu.” Nah, pada dasarnya, janin yang ada di dalam kandungan memiliki siklus tisur yang sama seperti manusia atau orang dewasa pada umumnya. Ketika mereka tertidur, janin tidak akan bergerak, dan jikapun mereka bergerak, maka gerakan yang dikeluarkan sangatlah minim sehingga sangat jarang dirasakan oleh ibu hamil. Gerakan janin ketika mereka tertidur biasanya akan terdeteksi melalui pemeriksaan USG yang di lakukan di rumah sakit.

“Kalau ibu hamil sering merasa janinnya bergerak aktif pada jam-jam tertentu, itu berarti pola bangun janinnya ya pada jam-jam tersebut,” ungkap Dr Hari. Nah, itulah penjelasan mengenai janin aktif bergerak yang memang harus benar-benar di pahami oleh ibu hamil. "Tidak ada konsensus dan penelitian yang menunjukkan batasan antara bergerak aktif dan sangat aktif, sehingga tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa pergerakan sangat aktif akan berdampak anak menjadi hiperaktif," tutur dr Hari Nugroho SpOG. Menurut dokter yang berpraktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini, perbedaan biologis antar pada masing-masing ibu hamil mengakibatkan sulitnya dilakukan perhitungan nilai normal jumlah gerakan bayi.
Meski begitu, diungkapkan dr Hari ada batasan antara janin yang bergerak normal atau justru mengalami penurunan pergerakan. Gerakan janin dikatakan normal bila:
- Dirasakan minimal 10 gerakan dalam 12 jam
- Dirasakan minimal 10 gerakan dalam 2 jam pada saat ibu istirahat dan benar-benar fokus menghitung sampai gerakan terkecil.

- Dirasakan minimal 4 gerakan dalam 1 jam pada saat ibu istirahat dan benar-benar fokus menghitung sampai gerakan terkecil
- Dirasakan minimal 10 gerakan dalam 25 menit pada usia kehamilan 22-36 minggu atau minimal 10 gerakan dalam 35 menit pada kehamilan diatas 37 minggu.

"Gerak janin sangat aktif bila lingkungan sekitarnya terlalu gaduh misalnya saat ibu makan. Hal ini terjadi kemungkinan karena janin tersebut bangun karena suara pergerakan usus akibat adanya makanan yang masuk ke dalam usus ibu," papar dr Hari. Nah, pada prinsipnya janin punya siklus tidur seperti manusia pada umumnya. Saat tengah tertidur, janin tidak bergerak dan jika bergerak pun gerakannya sangat minim sehingga jarang dirasakan oleh ibu. Gerakan janin sata tidur ini biasanya terdeteksi melalui pemeriksaan USG.
"Kalau ibu hamil sering merasa janinnya bergerak aktif pada jam-jam tertentu, itu berarti pola bangun janinnya ya pada jam-jam tersebut," pungkas dr Hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar